RAKSASA BAIK HATI (THE KIND TITAN) | Chapter 3 #PCU

Malam itu sungguh berawan. Bu susi  masih lembur diruangannya. Maklum minggu-minggu ini ibu susi sedang mengurusi soal-soal, untuk  tes anak-anak. Jam sudah menujukan pukul tujuh malam, tinggal beberapa map yang harus diisi soal-soal. Ia tidak menyangka akan sampai semalam ini. tapi apa boleh buat, ibu husni dan ibu ani yang harusnya membantu, terpaksa pulang karena keluarga mereka terkena musibah.
Sebagian besar map sudah ibu susi periksa. Bu susi ingin buang air besar, ia pun pergi kekamar mandi. Beberapa menit kemudian, ia pun kembali. Ketika melihat mejanya, Alangkah terkejutnya bu susi. map-mapnya berserakan dilantai, Padahal sebelumnya tertata rapih. Ia berpikir, mungkin ini hanya perbuatan kucing. Bu susi berfikir demikian, karena di ia menemukan bekas jejak kaki kucing diantar map-map itu. Kucing itu mungkin tergodang dengan bau ikan dinampan bekas bekalnya tadi sore. Setelah meletakan earphone-nya, kemudian ia mulai merapihkan map-map tersebut. Namun, Tiba-tiba, dari luar terdengar suara
“RAAAUUUURRRRRRRRR!!!!”seperti petir yang menggelegar, auman itu sungguh membengkakkan gendang telinga. Sontak pergi keluar. Diluar ia bertemu dengan satpam yang terbaring dilantai.
“pak min kenapa tiduran dilantai”kata bu susi, sambil menguncang badan pak min. perlahan pak min bangun
“tadi abis ngejar maling bu”kata pak min.
“ih, pak min bau alkohol, kebiasaan, makanya kita sering kecurian”kata bu susi, sambil menutupi hidungnya. “sudah, ayo ikut saya”lanjut bu susi,  kemudian berlari menuju sumber suara itu.
*2 jam sebelumnya*
                Bulan bersinar , cahayanya menerangi gelapnya malam. Disaat seperti ini, satpam seharusnya berpatroli mengelilingi area tersebut. tapi pak Min malah tidur di pos satpam. Pak min memang terkenal lalai diantara satpam yang lain. Sudah 2 kali terjadi kehilangan barang pada saat ia berjaga. dan setelah kejadian terakhir pak min di beri SP akhir, yang berarti jika terjadi kecurian lagi maka, dia akan dipecat. Namun, dari sikapnya sekarang, sepertinya dia tidak terlalu peduli akan hal itu.
                Malam semakin larut, sinar bulan menghilang tertutup awan. Tiba-tiba dari arah gerbang utama tepat didepan pos, muncul suara seperti benda besar terjatuh. Suara itu sangat keras, membuat pak min terbangun. Dengan mata sayup –sayup ia melihat, 2 sosok sedang berada di dekat gerbang. Lalu mereka pun berlari, karna sadar sedang diperhatikan pak min. Dalam keadaan setengah sadar, pak min bangun dari tempat duduknya, berusaha mengejar.
                Mereka berlari sangat cepat, pak min pun kehilangan jejak. Setelah mereka sadar pak min tertinggal sangat jauh. Mereka memutuskan untuk bersembunyi. Lalu,  Mereka pun masuk kedalam ruangan berpintu jeruji. Sesaat setelah mereka masuk, mereka langsung berhadapan dengan seorang yang berbadan besar. orang besar itu tiba-tiba mengayunkan tangan besarnya, dan menghantam mereka berdua sekaligus. Mereka terhempas sampai ketembok,dan pingsan seketika.
               
Satu persatu mereka pun bangun. Mereka tidak bisa bergerak karena terikat dikursi. Lalu, orang yang besar tadi pun datang. Dia membawa 2 buah piring. Setelah Piring-piring itu ditaruh diatas meja. Isi piring pun terlihat dengan jelas, itu adalah ikan. Sebelum sempat berpikir lebih jauh, orang besar itu langsung menjejali mulut salah satu dari mereka dengan ikan tersebut. setengah dari ikan itu tidak bisa masuk. Ikan itu dimuntahkan olehnya lalu terjatuh kelantai. “KRAK!!”suara lantai pecah. Kemudian orang besar itu mengambil ikan tersebut. Ketika orang  itu bersiap menjejali mulutnya dengan ikan itu kembali, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. lalu, orang besar itu langsung menjejalinya kembali. Ia pun berusaha melawan. Namun usahnya sia-sia, setengah dari ikan itu berhasil masuk kemulutnya. Ikan itu sepertinya keras, karena ia tidak berhasil menggigitnya dan tersangkut dimulutnya.
Lalu orang besar itu berusaha mendorong masuk ikan itu. Dan tiba-tiba dia mengayunkan tangannya, lalu memukul kearah ikan tersebut. ikan itu pun berhasil masuk kemulutnya, sontak maling itu meletot dan tertunduk. Dan terlihat dengan jelas ikan itu tembus hingga kebagian belakang kepalanya. Darah segar mengalir dari lubang dikepalanya hingga membanjiri seluruh meja. Melihat pemandangan mengerikan itu yang satunya lagi menggelepar, berusaha melepaskan diri. Tidak berhasil melepaskan diri, ia malah terjatuh dalam kondisi masih terikat dengan kursi. Ia menggelepar kembali ketika orang besar itu menghampirinya. Namun usaha itu sia-sia. Orang besar itu pun mengembalikan posisi kursinya. Lalu mengambil ikan dipiringnya dan berusaha melakukan hal itu lagi kepada maling yang kedua. Sebelum hal itu terjadi dengan cepat tangan orang besar itu digigit olehnya. “RAAAUUUURRRRRRRRR!!!!” teriak orang besar itu, seperti guntur  yang bergemuruh. sontak ia melempar maling itu ketembok. Lalu mencengkram kepala maling itu dengan tangannya yang besar. kepala maling itu pun pecah, isi kepalanya berceceran kemana-mana.
kemudian, muncullah  2 sosok manusia yang datang dari pintu jeruji. Dan Ternyata, 2 sosok itu adalah bu susi dan pak min. raksasa itu langsung berlari kearah mereka merentangkan kedua tangannya seperti berusaha menerkam. namun, orang itu malah memeluk bu susi
“ada apa ini eric?”Tanya bu susi. Sambil mengelus-ngelus orang besar itu
“sebenarnya aku ingin memberi mereka makan, tapi salah satunya menggigitku”kata orang besar itu, sambil menangis.

Walaupun perbuatan eric salah, tapi bu susi mengerti maksud baik eric. Ia pun mengakui kejadian ini sungguh tragis, dalam hati ia berkata “sungguh malang nasib kucing-kucing ini”


BERSAMBUNG...

STORY BY : ACHMAD CENDANU (IG : @danu_ace)


CHAPTER SEBELUMNYA, AKAMI ( https://danu-ace.blogspot.co.id/2017/04/malamyang-sungguh-gelap-itu-menyelimuti_6.html )

RAKSASA BAIK HATI (THE KIND TITAN) | Chapter 3 #PCU

Malam itu sungguh berawan. Bu susi  masih lembur diruangannya. Maklum minggu-minggu ini ibu susi sedang mengurusi soal-soal, untuk  tes ana...