RAKSASA BAIK HATI (THE KIND TITAN) | Chapter 3 #PCU

Malam itu sungguh berawan. Bu susi  masih lembur diruangannya. Maklum minggu-minggu ini ibu susi sedang mengurusi soal-soal, untuk  tes anak-anak. Jam sudah menujukan pukul tujuh malam, tinggal beberapa map yang harus diisi soal-soal. Ia tidak menyangka akan sampai semalam ini. tapi apa boleh buat, ibu husni dan ibu ani yang harusnya membantu, terpaksa pulang karena keluarga mereka terkena musibah.
Sebagian besar map sudah ibu susi periksa. Bu susi ingin buang air besar, ia pun pergi kekamar mandi. Beberapa menit kemudian, ia pun kembali. Ketika melihat mejanya, Alangkah terkejutnya bu susi. map-mapnya berserakan dilantai, Padahal sebelumnya tertata rapih. Ia berpikir, mungkin ini hanya perbuatan kucing. Bu susi berfikir demikian, karena di ia menemukan bekas jejak kaki kucing diantar map-map itu. Kucing itu mungkin tergodang dengan bau ikan dinampan bekas bekalnya tadi sore. Setelah meletakan earphone-nya, kemudian ia mulai merapihkan map-map tersebut. Namun, Tiba-tiba, dari luar terdengar suara
“RAAAUUUURRRRRRRRR!!!!”seperti petir yang menggelegar, auman itu sungguh membengkakkan gendang telinga. Sontak pergi keluar. Diluar ia bertemu dengan satpam yang terbaring dilantai.
“pak min kenapa tiduran dilantai”kata bu susi, sambil menguncang badan pak min. perlahan pak min bangun
“tadi abis ngejar maling bu”kata pak min.
“ih, pak min bau alkohol, kebiasaan, makanya kita sering kecurian”kata bu susi, sambil menutupi hidungnya. “sudah, ayo ikut saya”lanjut bu susi,  kemudian berlari menuju sumber suara itu.
*2 jam sebelumnya*
                Bulan bersinar , cahayanya menerangi gelapnya malam. Disaat seperti ini, satpam seharusnya berpatroli mengelilingi area tersebut. tapi pak Min malah tidur di pos satpam. Pak min memang terkenal lalai diantara satpam yang lain. Sudah 2 kali terjadi kehilangan barang pada saat ia berjaga. dan setelah kejadian terakhir pak min di beri SP akhir, yang berarti jika terjadi kecurian lagi maka, dia akan dipecat. Namun, dari sikapnya sekarang, sepertinya dia tidak terlalu peduli akan hal itu.
                Malam semakin larut, sinar bulan menghilang tertutup awan. Tiba-tiba dari arah gerbang utama tepat didepan pos, muncul suara seperti benda besar terjatuh. Suara itu sangat keras, membuat pak min terbangun. Dengan mata sayup –sayup ia melihat, 2 sosok sedang berada di dekat gerbang. Lalu mereka pun berlari, karna sadar sedang diperhatikan pak min. Dalam keadaan setengah sadar, pak min bangun dari tempat duduknya, berusaha mengejar.
                Mereka berlari sangat cepat, pak min pun kehilangan jejak. Setelah mereka sadar pak min tertinggal sangat jauh. Mereka memutuskan untuk bersembunyi. Lalu,  Mereka pun masuk kedalam ruangan berpintu jeruji. Sesaat setelah mereka masuk, mereka langsung berhadapan dengan seorang yang berbadan besar. orang besar itu tiba-tiba mengayunkan tangan besarnya, dan menghantam mereka berdua sekaligus. Mereka terhempas sampai ketembok,dan pingsan seketika.
               
Satu persatu mereka pun bangun. Mereka tidak bisa bergerak karena terikat dikursi. Lalu, orang yang besar tadi pun datang. Dia membawa 2 buah piring. Setelah Piring-piring itu ditaruh diatas meja. Isi piring pun terlihat dengan jelas, itu adalah ikan. Sebelum sempat berpikir lebih jauh, orang besar itu langsung menjejali mulut salah satu dari mereka dengan ikan tersebut. setengah dari ikan itu tidak bisa masuk. Ikan itu dimuntahkan olehnya lalu terjatuh kelantai. “KRAK!!”suara lantai pecah. Kemudian orang besar itu mengambil ikan tersebut. Ketika orang  itu bersiap menjejali mulutnya dengan ikan itu kembali, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. lalu, orang besar itu langsung menjejalinya kembali. Ia pun berusaha melawan. Namun usahnya sia-sia, setengah dari ikan itu berhasil masuk kemulutnya. Ikan itu sepertinya keras, karena ia tidak berhasil menggigitnya dan tersangkut dimulutnya.
Lalu orang besar itu berusaha mendorong masuk ikan itu. Dan tiba-tiba dia mengayunkan tangannya, lalu memukul kearah ikan tersebut. ikan itu pun berhasil masuk kemulutnya, sontak maling itu meletot dan tertunduk. Dan terlihat dengan jelas ikan itu tembus hingga kebagian belakang kepalanya. Darah segar mengalir dari lubang dikepalanya hingga membanjiri seluruh meja. Melihat pemandangan mengerikan itu yang satunya lagi menggelepar, berusaha melepaskan diri. Tidak berhasil melepaskan diri, ia malah terjatuh dalam kondisi masih terikat dengan kursi. Ia menggelepar kembali ketika orang besar itu menghampirinya. Namun usaha itu sia-sia. Orang besar itu pun mengembalikan posisi kursinya. Lalu mengambil ikan dipiringnya dan berusaha melakukan hal itu lagi kepada maling yang kedua. Sebelum hal itu terjadi dengan cepat tangan orang besar itu digigit olehnya. “RAAAUUUURRRRRRRRR!!!!” teriak orang besar itu, seperti guntur  yang bergemuruh. sontak ia melempar maling itu ketembok. Lalu mencengkram kepala maling itu dengan tangannya yang besar. kepala maling itu pun pecah, isi kepalanya berceceran kemana-mana.
kemudian, muncullah  2 sosok manusia yang datang dari pintu jeruji. Dan Ternyata, 2 sosok itu adalah bu susi dan pak min. raksasa itu langsung berlari kearah mereka merentangkan kedua tangannya seperti berusaha menerkam. namun, orang itu malah memeluk bu susi
“ada apa ini eric?”Tanya bu susi. Sambil mengelus-ngelus orang besar itu
“sebenarnya aku ingin memberi mereka makan, tapi salah satunya menggigitku”kata orang besar itu, sambil menangis.

Walaupun perbuatan eric salah, tapi bu susi mengerti maksud baik eric. Ia pun mengakui kejadian ini sungguh tragis, dalam hati ia berkata “sungguh malang nasib kucing-kucing ini”


BERSAMBUNG...

STORY BY : ACHMAD CENDANU (IG : @danu_ace)


CHAPTER SEBELUMNYA, AKAMI ( https://danu-ace.blogspot.co.id/2017/04/malamyang-sungguh-gelap-itu-menyelimuti_6.html )

AKAMI | CHAPTER 2 SEASON 1 #PCU

                Malam yang sungguh gelap itu, menyelimuti seluruh sekolah. Suasana sungguh hening. Kemudian, angin berhembus kencang, seiring dengan pintu gerbang yang terbanting cukup keras. Rupanya ada seorang perempuan yang membanting pintu gerbang itu. Ia berlari tunggalangan menyusuri lorong. Lalu, ada sosok yang menyusul masuk, mengerjar perempuan itu. ketika sosok itu sudah tidak terlihat dan jauh tertinggal, perempuan itu pun masuk kedalam lab biologi untuk bersembunyi. “Sayang…~  dimana kamu Sayang~”panggil sosok itu. sontak Perempuan itu bersembunyi dibawah meja yang berada dipojok ruangan. Namun, karena dilanda kepanikan, pintu lab lupa ia tutup.

Sosok itu pun langsung mengetahui keberadaannya. Setelah ia masuk kedalam lab, ia hadang pintunya dengan meja. Lalu ia menggeledah seluruh lab. Semua Lemari ia buka. semua meja ia putarbalikan satu demi satu. Sampailah di meja terakhir, ia melangkah perlahan. Langkah demi langkah ia mendekati meja itu. Dengan satu tarikan kuat, ia menghempaskan meja itu. Namun, perempuan itu tidak ada disana. Sosok itu kebingungan. Ketika hendak menoleh kebelakang, tiba-tiba perempuan itu muncul dan menyerang sosok itu beberapa kali dengan pisau. Alhasil sosok itu mendapat sebuah luka di telapak tangannya. Tapi, usahanya sia-sia. Sosok itu langsung menggenggam tangannya, mengambil pisaunya dan langsung menggeretnya hingga menghantamnya ketembok. Perempuan itu tidak berdaya, meringkung sambil gemetar di sudut ruangan.

“jangan…!!! “teriak perempuan itu. Perlahan sosok itu menghampirinya. Ditusukannya pisau tersebut ke dada perempuan bergaun merah itu. Seketika itu juga Denny kaget dan terbangun dari mimpi buruknya. Hadi, sahabat sekaligus teman sekolah Denny  yang duduk persis disampingnya pun ikut kaget dibuatnya. Jantung bertegup kencang, keringat bercucuran, wajahnya tampak seperti habis dikejar setan. Dengan mengembalikan mata yang berkunang-kunang, ia berusaha memfokuskan pandangannya kesimbol yang ada di baju hadi. lama kelamaan, simbol di kaos biru itu pun mulai terlihat jelas.

“kenapa lu, kemasukan setan?”tanya hadi

“barusan gua mimpi buruk”jawab denny

“lagian malah tidur, gua lagi ngomong juga”kata hadi kesal.

“oiya, tadi ampe mana?abis lu ditolak cewe, trus ngapain lagi kemaren?”kata denny sambil masih mengucurkan keringat dingin.

“males ah, ngulang lagi kampret”ucap hadi, jengkel.

“eh, gimana hasil foto lu pas kita hunting kemaren? Gua pengen liat dong”kata denny, mengalihkan pembicaraan sekaligus menenangkan diri. Hadi dan Denny memang aktif dalam komunitas Fotografi di sekolah mereka.

 “ambil aja tuh di kamar gua”kata hadi sambil menunjuk kearah kamar.namun, fokus denny malah tertuju ketangan hadi. Ia melihat tangannya diselimuti oleh perban, padahal saat hunting foto kemarin sore, tangannya masih baik-baik saja.

“kenapa tangan kanan lu Di?”ucap denny, menatap tangan hadi,

“oh ini, semalem gua masak, kena piso, gini dah jadinya”jelas hadi. Mendengar itu, Denny pun mengerenyitkan dahi, menunjukan kebingungannya, karena memang ia tidak pernah melihat Hadi memasak sebelumnya. Namun, mungkin karena masih syok, hal ini memicu sikap Paranoid-nya. Ia berasumsi sosok yang ada dimimpinya itu adalah hadi, dikarenakan kondisi tangannya yang sama-sama terluka. “ah, sepertinya tidak mungkin”ucap Denny, dalam hati.

“ya udah, gua ngambil kamera lu dulu yak”kata Denny, beranjak dari kursinya.

Ketika sampai didepan pintu kamar hadi, tiba-tiba terdengar suara samar-samar, seperti sedang  memanggilnya. Suara itu semakin dekat dan semakin jelas”hadiii..hadiii…dimana kamu Nak”. Lalu keluarlah seseorang dari tangga. Oh ternyata itu hanyalah ibunya hadi. ibu Hadi menghampirnya sambil tersenyum.

“Eh, udah bangun”ucap ibu hadi sambil mengadahkan tangannya, dibahu denny.

“i..iya tante, ini mau ke kamarnya hadi, ngambil kamera.” Jelas Denny. Ibu hadi hanya menatapnya sambil mengerutkan dahi, menampakan kebingungan.

“ooohh…ya ya ya silahkan, nak ”ucap ibu hadi, seperti baru paham akan sesuatu. Ibu hadi terus memperhatikannya sampai masuk kekamar hadi, sambil tersenyum. 

Tanpa pikir panjang, Denny langsung masuk kekamar,kemudian mencari kamera itu. ia mencari di meja belajar, dibawah kasur sampai laci lemari pakaian. Kamera hadi akhirnya ia temukan. Lalu, ia duduk dikasur dan mulai melihat Foto-foto yang ada di kamera itu.  Foto demi foto ia lihat. Setelah melihatnya, sejenak ia terdiam, ia merasa ada yang aneh dengan foto-foto  itu, kemudian ia pun melihat foto-foto itu kembali.

Setelah 5 kali ia memeriksa foto-foto Tersebut, baru ia menyadari. Semua foto yang ada dikamera itu. Sama persis dengan foto-foto yang ia ambil dengan kamera Denny kemarin. Dari angle, pencahayaan dan objek, semuanya sama persis. Keanehan pun berlanjut. Denny berhenti disatu foto. satu-satunya foto, yang ia rasa tidak pernah mengambilnya. Ini adalah foto kamar hadi, tempat ia sedang berada sekarang. Tapi bukan itu yang menjadikan foto ini aneh. Melainkan kondisi kamar di foto tersebut.

Kamar itu sungguh berantakan, darah ada dimana-mana , lemari terbuka dan isi lemari itu berantakan. Lalu, ada sesuatu di dalam lemari tersebut. Sesuatu yang membuat denny  mendekatkan wajahnya kekamera. Setelah ia cermati, Sontak ia kaget. Ternyata Ia melihat ada seseorang yang mengenakan gaun, terbaring lunglai didalam lemari. kemudian melirik Lemari tersebut. lalu, Dengan rasa penasaran yang tinggi, ia memberanikan diri membuka lemari itu.

Dengan sekali tarikan, Laci terbuka lebar. dia melihat jelas isi lemari tersebut. Tiba-tiba ia bangkit dari kasur dan mundur perlahan dari depan laci tersebut. ia panik dan kebingungan, menoleh kekanan dan kekiri dengan cepat melihat sekitar. Suasana kamar hadi berubah, yang tadinya remang-remang menjadi terang. Semua menjadi serba putih. kasur yang empuk berubah menjadi usungan yang berlabel nama hadi,lengkap dengan kateter urine . karpet yang halus menjadi  keramik yang keras. Yang tadinya tembok berlapis wallpaper, malah menjadi bata bersemen. Pintu berubah menjadi jeruji besi, Denny dilanda kebingungan.

Karena mundur terlalu jauh. Ia pun tak sengaja menabrak cermin yang menempel tembok. Sontak ia berbalik dan menatap kecermin. Kebingungannya bertambah setelah melihat refleksinya di cermin tersebut. kemeja yang semula ia pakai berubah menjadi kaos biru gombrong. Celana jeans mahal, berubah menjadi celana gombrong biru bergaris hitam. Ia mendekatkan wajahnya kecermin itu. ia menatap pantulan wajah, sambil mengelus-eluskannya dengan tangan. Lambat laun ia sadar. tangannya yang sedang mengelus wajahnya itu, dalam kondisi diperban. Rasa bingung dan penasaran  memenuhi kepalanya, kemudian membuka perban itu.

lalu ia melihat telapak tangannya terluka, SEPERTI TERSAYAT PISAU.


BERSAMBUNG...

STORY BY : ACHMAD CENDANU TRINOSUDI
FOR MORE UPDATE, ADD MY INSTAGRAM : @danu_ace


 CHAPTER SEBELUMNYA, TERNYATA MIMPI ( https://danu-ace.blogspot.co.id/2017/02/real-or-not.html )

TERNYATA MIMPI | CHAPTER 1 SEASON 1 #PCU

Pagi hari yang cerah itu tiba-tiba berubah gelap, seiring awan badai yang datang .  Air hujan  menetes dari atap sekolah. pintu kelas terbanting diterpa angin kencang, membangunkan alfin yang sedang tertidur pulas.  Alfin pusing karena dia terbangun dalam keadaan kaget. Kemudian ia melihat sekitar . dengan mata sayup-sayup  Terlihat teman-temannya sedang  memperhatikan guru yang sedang mengajar. Lalu alfin melanjutkan tidurnya . karena badannya masih terasa letih dan capek.

Setelah beberapa menit dia membaringkan kepala dimeja, ia pun tertidur.tak lama kemudian ia  bermimpi. Dalam mimpinya, ia sedang berada di kelas sendirian. Tidak ada siswa yang lain selain dia disana. Lalu tiba-tiba dari arah belakang kelas ada suara jari diketuk ke meja berulang kali. Suara itu seakan menunggu alfin untuk menoleh kebelakang. dengan dada berdebar-debar, pelan-pelan alfin menoleh. alfin pun melihat, seseorang dengan pakaian seragam yang sama sepertinya dan setengah wajahnya ditutup kain. Orang itu sedang duduk memelototi alfin sambil mengetu-ngetukan jari-jarinya. Sontak alfin kaget lalu berteriak kearah orang itu ”Siapa lu?!!!”.

 Tiba-tiba orang itu berlari kearah alfin sambil membawa sebilah pisau ditangannya. Alfin pun panik lalu berdiri dari kursinya bersiap untuk berlari. Namun sialnya ketika mulai berlari, kakinya tersangkut meja kemudian ia pun terjatuh. Alfin bergegas bangkit. Tapi  usahanya sia-sia Karena orang asing itu sudah ada dibelakangnya sambil memegangi pundaknya. Kemudian merentangkan tangan alfin kebelakang lalu mematahkannya.  lalu alfin dibandingi kelantai dengan cukup keras. alfin tidak bisa bergerak . badannya  diduduki oleh orang asing itu dan juga sudah ditodong dengan pisau. Sebuah pisau yang cukup besar dan tajam. Anehnya pisau itu bermata terbalik. Alfin pasrah tidak bisa melawan karena tangan kananny sudah patah dan tangan kirinya diinjak oleh si orang asing itu. Kaki alfin lemas tak bergerak,dikarenakan banyak darah yang keluar dari  bekas luka dalam yang sebabkan tikaman dikakinya oleh si orang misterius itu.

 “hei alfin ~” ucap si orang asing itu sambil mengelus wajah alfin.

“si..siapa kau?” jawab alfin dengan terbata-bata.

Lalu orang itu membuka kain yang menutupi wajahnya. Alfin terdiam mematung setelah melihat wajah asli orang itu. Wajah itu adalah wajah temanya yang bernama Bagus.  

“Gus jangan Gus, jangan tusuk gua. Kitakan udah temenan lama”ucap Alfin dengan nafas terengah-engah.

“teman hah?”ucap bagus acuh

“apakah seorang  teman,  yang mengunci gua dikamar mandi ?”ucap bagus kesal

“apakah seorang“teman” yang membuang tas gua ketempat sampah lalu membakarnya?”ucap bagus 
sambil mengacungkan pisau kearah alvin

“apakah seorang teman, yang membuat gua sebagai kambing hitam atas perbuatannya?”

 “itu yang lu anggap sebagai pertemanan ?” ucap bagus sambil kemudian mengiris  pipi Alfin
Alfin berteriak  akibat sakit sayatan dipipinya. Air matany keluar, bercampur dengan dengan darah yang melumuri seluruh wajahnya. kemudian bagus mengangkat pisaunya kembali bersiap menusuk Alfin.

“mari kita selesaikan ini“ucap bagus sambil menyeringai gila

Alfin sudah pasrah dan lemas karna banyak mengeluarkan darah. “sampai jumpa, alfin”ucap bagus lembut.kemudian bagus pun menusukan pisaunya ke Alfin. seketika itu juga Alfin terbangun dari mimpinya. Dia terbangun di kelas dalam keadaan kosong persis seperti di awal mimpinya. Seketika itu juga iya merinding  ketakutan. Dia tak berani melihat kebelakang kelas. Kemudian tanpa pikir panjang Alfin bergegas keluar dari kelas. Untuk seorang yang sedang panik,  Alfin cukup tenang .terlihat dari tidak adanya suara pintu terbuka atau dibanting ketika iya keluar.

Suasana perlahan menjadi tenang. “untung cuma mimpi” ucap alfin lega. Sesaat setelah itu ia melihat dari kejauhan ada kerumunan orang seperti mengelilingi sesuatu. Alfin penasaran. Ia  mendekati kerumunan itu. Karna kerumunan terlalu padat dia tidak bisa melihat apa-apa. Kemudian alfin mencoba bertanya pada orang-orang yang ada disekitar perihal kerumunan itu tapi sayangnya orang-orang menghiraukan alfin. tapi alfin berpikir positif mungkin orang-orang juga penasaran sehingga menghiraukan dia. Meneroboslah Alfin ketengah kerumunan itu. alfin menerobos tanpa kesulitan padahal kerumunan itu sungguh rapat dan sesak.

 Ketika alfin sampai ditengah. Alfin hanya diam mematung melihat apa yang ada didepan. Wajahnya mengeluarkan ekspresi syok. Lalu ia keluar dari kerumunan. Ia berlari sambil trus membantah  fakta yang ia lihat. “tidak mungkin…ini pasti mimpi gua harus bangun”alfin berbicara dalam hati. Kemudian ia menampar wajahnya sendiri sambil berkata” bangun, ayo bangun alfin”. lalu ia berhenti, ia melihat 2 orang polisi sedang membawa seseorang yang sedang diborgol datang dari arah belakang kerumunan itu. Dan salah seorang polisi membawa sebuah kantong plastic transparan. Terlihat jelas benda yang ada di kantong tersebut.

 Sebuah pisau yang berlumuran darah dan mata pisaunya BERMATA TERBALIK..

Bersambung...


Story by : Achmad Cendanu (IG: danu_ace)


SISA MAKANAN



Aku tinggal dikota yang bernama stokhelm, kota yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit tidak ada hutan atau rerimbunan pohon di sekitarnya. Itulah sebab, mengapa udara di kota sangat kotor. Kemarin, setelah pulang kantor. Aku pergi dengan pak jimmy ke kedai kopi yang ada di seberang kantor. Kami berbincang dan bersenda gurau disana. Sampailah kami membicarakan soal aku yang kangen berburu saat muda di desaku dulu. Aku menceritakan betapa menikmatinya aku saat memburu, apalagi moment  ketika aku sudah dekat dengen buruanku dan siap untuk menikamnya. Karena pada moment itu aku sangat menikmati ketakutan yang dirasakan buruanku tersebut. Setelah kucabut nyawanya langsung kumasak dan kusantap. Pak jimmy pun berkata “wah menarik sekali hobbymu, lalu kenapa kamu tidak melanjutkan hobimu itu”. Aku pun menceritakan mengapa aku tidak melanjutkan hobiku, alasannya karena warga setempat melihat sisa makananku hasil dari berburu tersebut lupa kubereskan. Lalu aku pun dilapokan ke polisi dan dipenjara selama 15 tahun. Setelah ku ceritakan pak jimmy pun bertanya “kok bisa sampai dipenjara selama 15 tahun memang hewan apa yang kamu buru?”. Aku pun menjawabnya “yang bilang saya berburu hewan siapa pak?”  

Story by : Achmad Cendanu ( instagram : @danu_ace ) 

PSYCHO DIARY

Lusa, sehabis bekerja aku membeli sepasang sepatu baru.  Aku membelinya disebuah toko yang bersebelahan dengan kantorku bekerja. Seusai membayar, petugas kasir pun bertanya kepadaku “maaf, kalo boleh tahu, sepatu ini diberikan untuk siapa ya?”kata petugas kasir. Spontan aku menjawab karena memang ukuran dari sepatu itu  bukan untuk orang dewasa “iya, ini untuk keponakan saya karena besok adalah hari ulang tahunnya, ini fotony” jawabku sambil memperlihatkan foto keponakanku. Setelah kuperlihatkan foto keponakanku sontak muka petugas itu pun berubah. Dia terlihat shock dan kaget dengan apa yang dia lihat. Padahal itu hanya sebuah foto keponakanku. Aku mulai berfikir mungkin petugas itu mempunyai gangguan jiwa.


Esoknya. Aku datang kepesta ulang tahun keponakanku. Aku pergi menggunakan mobil jeep merah lamaku. Sesampainya disana mobil kuparkirkan dibawah sebuah pohon. Ketika parkir sudah sempurna aku pun turun dari mobil. Tak lupa kubawa hadiah keponakanku .saat hendak turun dari mobil, aku melihat tukang kebun yang bekerja dirumah adikku menatap kearah bagian bawah mobilku dengan heran. Sontak aku langsung menoleh kearah mobilku. Ternyata iya menatap kearah ban mobilku yang melindas sebuah batu pipih. Tapi aku tidak terlalu ambil pusing dan bergegas jalan ke depan rumah. Aku pun masuk kedalam rumah kemudian aku disambut oleh adikku dan suaminya. Datanglah sikecil yang berulang tahun sambil memeluk pinggang ibunya. Kuberikan hadiah yang ada ditanganku kepadanya. Kemudian dia berkata “terima kasih, om”.Lalu dengan antusias ia membuka hadiah tersebut. Sekejap kotak hadiah itu pun terbuka. Lalu dia melihat isi kotak tersebut. sepertinya dia senang dengan hadiahnya. Saking senangnya dia pun menangis dan terjatuh dari kursi rodanya. Dan adikku langsung membantunya kembali duduk dikursi rodanya. Lalu tiba2 tukang kebun yang tadi, masuk dari pintu depan dan menghampiri kami . adik iparku kemudian bertanya “ada apa mas, sampai tergesa-gesa begitu”. Lalu tukang kebun itu pun berkata “anu tuan, anu…”dengan nafas terengah-engah. Lalu adik iparku pun menenangkan dia. lalu bertanya pertanyaan yang sama sekali lagi. Setelah tenang dia pun berucap “saya ingin lapor tuan,  kuburan ibu tuan yang ada di bawah pohon terlindas mobil berwarna merah dan batu nisannya pun retak ditindih bannya”

Story by : Achmad Cendanu ( instagram : @danu_ace )

It’s Just a Prank Bro

It’s Just a Prank Bro

Arif, seorang pranker yang cukup terkenal di youtube. Video arif sering masuk kedaftar teratas yang paling sering dikunjungi.terkenal dengan jargonnya yang selalu ia sebutkan sesudah mengerjai orang yaitu”it’s just a prank bro”.
Suatu ketika iya berencana untuk mengerjai orang dengan memakai kostum hantu jadi-jadian dimalam jum’at dengan temannya doni yang akan menjadi camera man. Arif dan doni adalah sahabat sejak kecil. Mereka selalu masuk disekolah yang sama. Mereka suka seru-seruan bareng, jalan-jalan naek motor ke manapun. Tapi suatu ketika saat mereka sedang minum minuman beralkohol sambil bercanda dan tertawa. Minuman doni tumpah membasahi seluruh lengan kirinya dan sedikit terciprat ke pipinya. Seketika itu juga lengan dan pipinya terbakar karena terpicu oleh rokok yang sedang ia hirup. Membuat luka bakar yang permanen.
Malam itu pun arif dan doni mempersiapkan segalanya di tempat yang sudah direncana. Doni berada di tkp mempersiapkan kamera. Sedangkan arif bolak balik dari mobil ke tkp mengambil alat-alat. Ketika Arif  menuju tkp membawa barang terakhir. Handphone arif berdering cukup keras. Ia pun mengecek hpnya dan ia mendapati sebuah pesan berantai. Pesan tersebut berisi “berita tentang pembunuh berantai yang sedang berkeliaran” didalam berita juga termuat foto-foto korban yang dikuliti wajahnya beserta pelaku yang sekarang menjadi buronan yang membuat arif merinding melihatnya. Arif membaca pesan sambil menuju tkp. Ketika arif sudah hampir sampai tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Sontak arif kaget dan menoleh. Dan ternyata…..
oh ternyata  hanya doni yang sedang membawa kamera. Jantung arif hampir copot dikaget oleh doni. Lalu doni menunjuk kearah tembok yang ada dibelakang arif. Sontak arif menengok kearah tembok itu. Alangkah syoknya ia melihat apa yang ada di tembok itu. Ada mayat yang tertancam sebuah sebuah pisau di kepalanya sehingga terpaku ketembok tersebut. Darahnya masih deras mengalir keluar dari kepala keseluruh bagian tubuh mayat yang tak berbusana itu. Kondisi mayat itu sungguh mengerikan, wajahnya dikuliti sehingga kita bisa melihat serat otot dan tengkorak kepalanya. Kemudian arif menoleh ke doni dan melihat bercak darah disekitar lengan dan lehernya.

Dengan perasaan curiga arif bertanya kepada doni “don, siapa yang melakukan ini don? Dan kenapa di baju lu ada bercak dar…….” Belum selesai  arif bertanya  Tertancaplah sebuah belati diperut arif.  darah mulai keluar dengan derasnya. arif dengan jelas melihat siapa yang menancapkan belati itu.tidak lain dan tidak bukan sahabat baiknya , doni.  wajah itu, luka bakar diwajahnya. arif yakin bawah itu doni. “tapi kenapa dia melakukan itu” arif berkata dalam hati. seketika itu juga tubuhnya roboh. Dengan napas terenggah-enggah  arif bertanya “kenapa melakukan ini don?kenapa?”.  Lalu doni memegang  dan menarik hidungnya. Kulitnya tertarik seakan karet yang lentur. seketika wajahnya terlepas dari kepalanya. Dan kalian tahu apa yang arif liat? Bukan serat otot ataupun tengkorak kepala yang dilihat. Melainkan wajah pembunuh yang ada di pesan berantai yang iya dapatkan tadi. Arif kaget saat itu .” kalo dia bukan doni . lalu doni dimana?!”arif berkata dalam hati. Seketika ia teringat mayat yang ada di tembok, ditangan mayat tersebut terdapat luka bakar yang sama dengan temannya doni. dan ia juga sadar mengapa topeng yang dipakai pembunuh itu bisa sangat mirip dengan wajah doni. dengan mata berkaca-kaca ia menatap pembunuh tersebut “ DASAR PEMBUNUH, B*NGS*T!!!”. lalu pembunuh itu tersenyum bengis dan berkata “it’s just a prank 
bro~”  

Story by :  Achmad Cendanu ( instagram : @danu_ace )


RAKSASA BAIK HATI (THE KIND TITAN) | Chapter 3 #PCU

Malam itu sungguh berawan. Bu susi  masih lembur diruangannya. Maklum minggu-minggu ini ibu susi sedang mengurusi soal-soal, untuk  tes ana...